Kristadi, S.E: Pembelajaran Berbasis Teknologi 4.0

Wednesday, May 1, 2019

Pembelajaran Berbasis Teknologi 4.0


Revolusi Industri 4.0 

Ditandai oleh hadirnya empat hal, yaitu komputer super, kecerdasan buatan (artificial intelligency), sistem siber (cyber system), dan kolaborasi manufaktur. Dengan demikian dibutuhkan kompetensi yang mampu mengimbangi kehadiran keempat hal itu dalam era Pendidikan 4.0. 

Kompetensi yang dibutuhkan dalam era Pendidikan 4.0 adalah: 

Pertama, keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving skill). Kompetensi ini sangat penting dimiliki peserta didik dalam pembelajaran abad 21. Guru 4.0 harus mampu meramu pembelajaran sehingga dapat mengeksplor kompetensi ini dari diri peserta didik.

Kedua, keterampilan komunikasi dan kolaboratif (communication and collaborative skill). Sebagai satu kompetensi yang sangat dibutuhkan dalam abad 21, keterampilan ini harus mampu dikonstruksi dalam pembelajaran. Model pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi harus diterapkan guru guna mengkonstruksi kompetensi komunikasi dan kolaborasi.

Ketiga, keterampilan berpikir kreatif dan inovasi (creativity and innovative skill). Revolusi industri 4.0 mengharuskan peserta didik untuk selalu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif. Tindakan ini perlu dilakukan agar peserta didik mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja berbasis industri 4.0.

Keempat, literasi teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology literacy). Literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kewajiban bagi guru 4.0. Literasi TIK harus dilakukan agar tidak tertinggal dengan peserta didik. Literasi TIK merupakan dasar yang harus dikuasai guru 4.0 agar mampu menghasilkan peserta didik yang siap bersaing dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Kelima, contextual learning skill. Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang sangat sesuai diterapkan guru 4.0. Jika guru sudah menguasai literasi TIK, maka pembelajaran kontekstual era pendidikan 4.0 lebih mudah dilakukan. Kondisi saat ini TIK merupakan salah satu konsep kontekstual yang harus dikenalkan oleh guru. Materi pembelajaran banyak kontekstualnya berbasis TIK sehingga guru 4.0 sangat tidak siap jika tidak memiliki literasi TIK. Materi sulit yang bersifat abstrak mampu disajikan menjadi lebih riil dan kontekstual menggunakan TIK.

Keenam, literasi informasi dan media (information and media literacy). Banyak media infromasi bersifat sosial yang digandrungi peserta didik. Media sosial seolah menjadi media komunikasi yang ampuh digunakan peserta didik dan guru. Media sosial menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan guru 4.0. Kehadiran kelas digital bersifat media sosial dapat dimanfaatkan guru, agar pembelajaran berlangsung tanpa batas ruang dan waktu.

Guru harus siap menghadapi era pendidikan 4.0 meskipun disibukkan oleh beban kurikulum dan administratif yang sangat padat. Jika tidak, maka generasi muda kita akan terus tertinggal dan efeknya tidak mampu bersaing menghadapi implikasi Revolusi Industri 4.0.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Menjadi Guru Era Pendidikan 4.0, http://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-pendidikan-40?page=2.

Bagaimana cara melakukan 6 langkah tersebut ke dalam pembelajaran di sekolah kita, terutama bagi sekolah yang teknologinya pas-pasan. 

Saya akan uraikan beberapa cara praktis yang bisa kita lakukan sesuai kemampuan kita agar siswa-siswa sekolah kita dapat memperoleh inovasi pendidikan yang mengarah ke industri 4.0.

Langkah 1

Meningkatkan kompetensi guru. Workshop IT berbasis android dan laptop secara online harus sering dilakukan. Kenapa? Sebelum mengajari siswanya, tentu guru harus lebih kompeten menggunakan teknologinya. Paling tidak kerangka IT dalam mengarahkan sudah memadai. 

underconstruction .......

Langkah 2

Mengoptimalkan fungsi laboratorium komputer. Selain untuk unbk, gunakan lab komputer untuk cbt dan pembelajaran berbasis IT. Caranya bagaimana?

  1. Setting aplikasi cbt dan gunakan untuk ulangan harian, mid, dst
  2. Setting ftp server. Tanam semua media pembelajaran di server dan dapat diakses oleh semua client.
  3. Aktifkan remote desktop di semua client untuk memudahkan jika siswa kesulitan dalam menggunakan aplikasi di client
  4. ....
Langkah 3

Mengoptimalkan Perpustakaan dengan komputerisasi database buku dan digitalisasi sumber belajar. Caranya dengan menempatkan 1 komputer untuk aplikasi perpustakaan dan beberapa komputer untuk akses offline sumber belajar. Sekolah saya akan saya setting dengan 1 server 8 client untuk sumber belajar digital. Semua media pembelajaran saya tanam di server dan di share read ke client. 

Langkah 4

Mengoptimalkan Laboratorium IPA. Saya sudah pasang 1 pc di lab IPA dan 1 lcd projector. Guru IPA sudah memasukkan materi IPA 7 8 9 dalam bentuk video, power point, flash, animasi lab maya dan pdf. Ini sangat memudahkan proses pembelajaran berbasis media di lab IPA, guru tidak perlu membawa laptop/flashdisk tetapi cukup menyalakan pc dan lcd untuk mengajar IPA.



Langkah 5

Kembalikan pelajaran TIK dan hapus pelajaran Prakarya. Dunia mengarah ke digital tetapi kurikulum mengarah ke manual. Tidak sinkron.






Featured Post

Tutorial ANBK Assesmen Nasional

UNBK dihapus, sebagai penggantinya adalah AKM (Assesmen Kompetansi Minimum) atau AN (Assesmen Nasional) . UNBK berisi mata pelajaran UN, sed...

Popular Posts